Sabtu, 27 Desember 2014

PERSAHABATAN



                                          RING OF ADVENTURE

 
Saat aku tengah menjalani Ujian Nasional di bangku SMP, dengan penuh percaya diri di hatiku mengatakan aku akan diterima di SMA favorit di Kotaku (SMA Negeri 5 Kota Pasuruan). Dengan sombongnya aku meremehkan sekolah-sekolah lain selain sekolah favorirku itu.
Selesai menjalani Ujian Nasional, dan semuanya telah selesai sampai libur sekolah pun telah tiba, aku mencoba unuk mendaftar ke sekolah favoritku, aku spontan tidak begitu yakin dengan nilai UNAS yang aku dapatkan, nilai UNAS ku hanya 32,00. Selain itu, banyak sekali siswa yang nilai UNASnya lebih tinggi dariku. Aku nekat untuk mendaftar di sekolah favoritku itu.
Setelah selesai mendaftar, aku sering melihat daftar namaku melalui internet, namaku masih tercantum. Alhasil aku menjadi santai dan bangga dengan diriku sendiri. Keesokan harinya, saat aku sedang tidur siang, tetanggaku (sebut saja Dilla) membangunkanku. Aku pun terkejut dan bertanya padanya
“Ada apa Dilla?”.
“Nama kamu sudah tidak tercantum di sekolah favoritmu.” ,Ujar Dilla.
Aku pun langsung kaget, dan saat itu juga air mataku mengalir dengan derasnya dari mataku.
Setelah  mendapat kabar dari Si Dilla, dengan rasa tak percaya aku pergi sendiri ke Sekolah favoritku, dan berharap hal itu tidak terjadi. Saat aku telah berada di SMA Negeri 5 Pasuruan, aku melihat daftar nama siswa yang lolos seleksi, ternyata benar kata si Dilla, namaku sudah tidak ada.
Aku  bingung, dan malu dengan kesombonganku yang telah aku ucapkan dulu. Akhirnya aku mencoba mendaftar di Sekolah Kabupaten, SMA Negeri 1 Kabupan Pasuruan. Aku tak menyangka akan pergi ke sekolah ini.
Dan saat itu, aku mulai menerima nasibku, aku mencoba mendaftar ke Sekolah itu, dengan melakukan seleksi penerimaan siswa baru, akhirnya aku pun di terima di SMA Negeri 1 Kabupaten Pasuruan, dengan nomor urut seleksi 35 dari 325 peserta seleksi calon siswa baru. “Wah, canggih juga otakku, bisa menempati nomor urut seleksi 35.” Ujar diriku di dalam hati.
Satu minggu kemudian, aku tengah menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS) , aku merasa asing dengan siswa-siswa yang lainnya, aku tak begitu akrab dengan mereka, aku memang orangnya tidak pandai bergaul. Tiga hari selesai MOS, akhirnya mulai masuk sekolah. Seperti biasa ,saat dimulainya pelajaran Bahasa Indonesia, ibu guru yang mengajar Bahasa Indonesia begitu penyabar, dan baik hati, sebut saja namanya Ibu Tatik. Pada awal dimulainya pelajaran, Ibu Tatik tidak memulai pelajaran, melainkan memperkenalkan dirinya di hadapan kita semua, selain itu Ibu Tatik menyuruh kita semua untuk memperkenalkan dirinya satu per satu. Saat giliranku, aku merasa malu pada teman-temanku semua. Dengan malunya, aku memperkenalkan diri.
“Peerkenalkan, nama saya Roykhatul Jannah, panggil saja saya Ikha. Saya dari SMP Nereri 12 Pasuruan.”
            Selama satu bulan aku tidak memiliki teman, akhirnya teman sebangkuku mengajak diriku bicara panggil saja Ani. Saat itulah aku mulai akrab dengan Ani. Beberapa hari kemudian aku pun mulai akrab dengan teman sekelasku, setiap ada jam kosong, kita selalu bercanda tawa bersama. Ternyata sekolah disini tidak begitu buruk juga, semua temanku begitu baik denganku.
            Akhirnya kami semua menjadi teman dekat, tetapi saat aku tengah menghadapi masalah, orang yang aku anggap teman dekat malah tidak ada di sampingku saat ini. Aku pun merasa kecewa. Tapi ada 3 anak yang mencoba menghampiriku, mereka adalah Ani, Dia, dan Nilla. Mereka memaksaku untuk bercerita,
“Kamu kenapa kok sedih Ikha?”. Kata Nilla
“Iya, dari tadi kamu sedih, kalau kamu ada apa-apa cerita saja sama kita.” Kata Ani
“Saat ini aku sedang ada malasah sama keluargaku, Ayah dan Ibuku sering bertengkar dan aku saat ini juga kurang diperhatikan sama mereka.” Jawabku
“Tenang saja, masih ada kita kok yang akan membantumu”. Sahut Dia
            Akhirnya kami bertiga menjadi sahabat. Mereka memberi berbagai solusi dan mencoba menenangkanku. Ternyata masih ada orang yang peduli padaku.
            Semester satu pun sudah aku lalui, aku berharap saat kelas XI nanti aku bisa masuk program IPA. Aku harus berusaha dan belajar lebih giat lagi. Saat pembagian raport kenaikan kelas, aku merasa hatiku berdebar takut tidak bisa masuk program IPA. Saat raport sudah berada di tanganku, perlahan aku mulai membuka dan membacanya, ternyata aku masuk ke program IPA, aku senang sekali.
            Saat pembagian kelas, aku mulai berpisah dengan sahabatku. Dia, dan Nilla masuk ke kelas XI-IPA.4, Ani masuk ke kelas XI-IA.2, dan Aku sendiri masuk ke kelas XI-IA.1. Tapi hubunganku dengan sahabatku tetap saja seperti dulu. Aku sangat salut sama mereka, meskipun kita tidak satu kelas, mereka masih ingat sama aku.
            Saat berada di kelas XI, aku bersama sahabatku ikut eksta kulikuler PRAMUKA, dari kegiatan PRAMUKA tersebut, aku mulai memiliki banyak sahabat, kamidari kegiatan PRAMUKA tersebut, aku mulai memiliki banyak sahabat, kami sering bermain bersama, makan bareng, pergi bareng, semuanya serba bareng. Saat aku bersama mereka, aku mulai kasmaran dengan salah satu temanku, namanya itu  Adin.  Dia itu manis, berbadan tinggi agak kurus. Yang lebih aku suka itu saat dia lagi memimpin jalannya PRAMUKA, dia adalah seorang PRADANA di kegiatan ini. Kalau lagi pakai baju PRAMUKA, dia kelihatan tambah keren.
            Saat liburan sekolah, Adin mengadakan kegiatan PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu), kira-kira diikuti oleh 12 anak. Mereka adalah Aku, Nilla, Ani, Fitrah, Ridwan, Aidah, Elwin, Amir, Basofi, Hilman, Hanum, dan Adin. Tujuan kita yaitu pergi ke Pegunungan di daerah Puspo. Saat itulah nama genk “RING OF ADVENTURE” terbentuk.
            Kita berkumpul di taman dekat rumahnya Adin, saat itu baru kita naik mobil yang telah kami sewa. Di jalan, kita bernyanyi dan berfoto-foto bersama. Pemandangannya begitu indah di daerah Puspo. Kira-kira jam 11.00 kita sampai di tempat tujuan. Kami segera mencari tempat untuk membangun tenda, karena penasaraan dengan tempat di sekitar tenda kami, Aidah mengajak yang lainnya untuk berjalan-jalan.
“Teman-teman, disini sungguh indah yahh?, aku ingin berkeliling tempat ini. Habis sejuk banget udara disini, pemandangannya juga indah.”. Kata Aidah
“Iya, aku juga penasaran tempat ini, tak pernah aku melihat pemandangan bak surga firdaus ini.” Sahut Fitra
“Iya, ayo kita berkeliling tempat ini.” Kata Amir dengan penuh semangat
“Ayooooooooooooo.” Serentak semua menjawab
Kami semua berangkat bersama, mengarungi sungai yang deras, sambil foto-foto bersama tiba-tiba Ani berteriak ketakutan.
“Aaaaaaaa.. Toloooonnggg.” Teriak Ani
Kami semua terkejut
“Ada apa Ani?” Tanya Adin
“Aku melihat ular disana, aku takut.” Jawab Ani
“Sudah tidak apa-apa, tapi kamu baik-baik saja kan?” Tanya ku sambil memluk Ani
“Iya tidak apa-apa kog.” Jawab Ani
            Sore setelah insiden itu, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke tenda. Tiba-tiba “Kriiiuuuukkkk” Perutku berbunyi
“Hahahahahaha, kamu lapar yah?” Tanya Hilman sambil tertawa
“Hehehehehe, iya. Aku lapar sekali” Jawabku sambil malu-malu.
“Untung aku tadi membawa persediaan makanan untuk kita semua, ayo kita mulai memasak” Ujar Hilman.
Basofi mulai membuat api unggun dan menyalakannya, kami mulai memasak makanannya dan setelah semuanya sudah matang, baru kami mulai menyantap makanannya. Saat hari mulai petang, kami mengisi moment itu untuk melihat sunset di depan tenda.
“Lihat mega mendung itu, bagaikan awan yang akan menyelimuti tubuh angkasa ini, sungguh indahnya alam semesta ini.” Kata Fitrah.
“Iya, indah sekali.” Jawab Ridwan sambil menatap angkasa.
“Lihat, mataharinya sudah mulai terbenam.” Sahut Nilla.
“Iya, mataharinya seperti memiliki kaki yang perlahan berjalan pergi ke balik bukit itu.”Jawab Elwin.
“Kita seharusnya bersyukur kepada Tuhan, karena telah menciptakan alam semesta ini. Begitu indah” Kata Adin.
            Malam hari, Adin membacakan puisi yang berjudul “SAHABAT” yang dia buat sendiri. Adin mulai membacanya. Kami semua mulai menutup mata dan  meresapi satu per satu kata-kata dari puisi itu. Suasana di tenda mendadak hening, tak terasa tiba-tiba mataku meneteskan air mata. Saat itu lah aku mulai membuka mataku, ternyata semua temanku juga menangis.
Aku merasa terharu memiliki sahabat seperti mereka, aku sangat menyayangi mereka sama halnya dengan aku menyayangi diriku sendiri. Orang yang selama ini dinilai buruk  oleh pikiran kita, ternyata tak seperti itu. Mereka malah baik, dan baiknya itu melebihi dari apa yang aku bayangkan. Kebaikan mereka kepadaku tak ternilai harganya. Kata-kata “RING OF ADVENTURE” selamanya akan selalu melekat di hatiku

PERSAHABATAN, CITA-CITA, IMPIAN DAN CINTA
RAHASIA HATI TAK AKAN PERNAH MATI
THANK YOU MY BESTFRIEND