RING OF ADVENTURE
Saat aku tengah
menjalani Ujian Nasional di bangku SMP, dengan penuh percaya diri di hatiku
mengatakan aku akan diterima di SMA favorit di Kotaku (SMA Negeri 5 Kota
Pasuruan). Dengan sombongnya aku meremehkan sekolah-sekolah lain selain sekolah
favorirku itu.
Selesai menjalani Ujian
Nasional, dan semuanya telah selesai sampai libur sekolah pun telah tiba, aku
mencoba unuk mendaftar ke sekolah favoritku, aku spontan tidak begitu yakin
dengan nilai UNAS yang aku dapatkan, nilai UNAS ku hanya 32,00. Selain itu,
banyak sekali siswa yang nilai UNASnya lebih tinggi dariku. Aku nekat untuk
mendaftar di sekolah favoritku itu.
Setelah selesai
mendaftar, aku sering melihat daftar namaku melalui internet, namaku masih
tercantum. Alhasil aku menjadi santai dan bangga dengan diriku sendiri.
Keesokan harinya, saat aku sedang tidur siang, tetanggaku (sebut saja Dilla)
membangunkanku. Aku pun terkejut dan bertanya padanya
“Ada apa Dilla?”.
“Nama kamu sudah tidak tercantum di sekolah
favoritmu.” ,Ujar Dilla.
Aku pun langsung kaget, dan saat itu juga air mataku
mengalir dengan derasnya dari mataku.
Setelah mendapat kabar dari Si Dilla, dengan rasa tak
percaya aku pergi sendiri ke Sekolah favoritku, dan berharap hal itu tidak
terjadi. Saat aku telah berada di SMA Negeri 5 Pasuruan, aku melihat daftar
nama siswa yang lolos seleksi, ternyata benar kata si Dilla, namaku sudah tidak
ada.
Aku bingung, dan malu dengan kesombonganku yang
telah aku ucapkan dulu. Akhirnya aku mencoba mendaftar di Sekolah Kabupaten,
SMA Negeri 1 Kabupan Pasuruan. Aku tak menyangka akan pergi ke sekolah ini.
Dan saat itu, aku mulai
menerima nasibku, aku mencoba mendaftar ke Sekolah itu, dengan melakukan
seleksi penerimaan siswa baru, akhirnya aku pun di terima di SMA Negeri 1
Kabupaten Pasuruan, dengan nomor urut seleksi 35 dari 325 peserta seleksi calon
siswa baru. “Wah, canggih juga otakku, bisa menempati nomor urut seleksi 35.”
Ujar diriku di dalam hati.
Satu minggu kemudian,
aku tengah menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS) , aku merasa asing dengan
siswa-siswa yang lainnya, aku tak begitu akrab dengan mereka, aku memang
orangnya tidak pandai bergaul. Tiga hari selesai MOS, akhirnya mulai masuk
sekolah. Seperti biasa ,saat dimulainya pelajaran Bahasa Indonesia, ibu guru
yang mengajar Bahasa Indonesia begitu penyabar, dan baik hati, sebut saja
namanya Ibu Tatik. Pada awal dimulainya pelajaran, Ibu Tatik tidak memulai
pelajaran, melainkan memperkenalkan dirinya di hadapan kita semua, selain itu
Ibu Tatik menyuruh kita semua untuk memperkenalkan dirinya satu per satu. Saat
giliranku, aku merasa malu pada teman-temanku semua. Dengan malunya, aku
memperkenalkan diri.
“Peerkenalkan, nama saya Roykhatul Jannah, panggil
saja saya Ikha. Saya dari SMP Nereri 12 Pasuruan.”
Selama
satu bulan aku tidak memiliki teman, akhirnya teman sebangkuku mengajak diriku
bicara panggil saja Ani. Saat itulah aku mulai akrab dengan Ani. Beberapa hari
kemudian aku pun mulai akrab dengan teman sekelasku, setiap ada jam kosong,
kita selalu bercanda tawa bersama. Ternyata sekolah disini tidak begitu buruk
juga, semua temanku begitu baik denganku.
Akhirnya
kami semua menjadi teman dekat, tetapi saat aku tengah menghadapi masalah,
orang yang aku anggap teman dekat malah tidak ada di sampingku saat ini. Aku
pun merasa kecewa. Tapi ada 3 anak yang mencoba menghampiriku, mereka adalah
Ani, Dia, dan Nilla. Mereka memaksaku untuk bercerita,
“Kamu kenapa kok sedih Ikha?”. Kata Nilla
“Iya, dari tadi kamu sedih, kalau kamu ada apa-apa
cerita saja sama kita.” Kata Ani
“Saat ini aku sedang ada malasah sama keluargaku,
Ayah dan Ibuku sering bertengkar dan aku saat ini juga kurang diperhatikan sama
mereka.” Jawabku
“Tenang saja, masih ada kita kok yang akan
membantumu”. Sahut Dia
Akhirnya
kami bertiga menjadi sahabat. Mereka memberi berbagai solusi dan mencoba
menenangkanku. Ternyata masih ada orang yang peduli padaku.
Semester
satu pun sudah aku lalui, aku berharap saat kelas XI nanti aku bisa masuk
program IPA. Aku harus berusaha dan belajar lebih giat lagi. Saat pembagian
raport kenaikan kelas, aku merasa hatiku berdebar takut tidak bisa masuk
program IPA. Saat raport sudah berada di tanganku, perlahan aku mulai membuka
dan membacanya, ternyata aku masuk ke program IPA, aku senang sekali.
Saat
pembagian kelas, aku mulai berpisah dengan sahabatku. Dia, dan Nilla masuk ke
kelas XI-IPA.4, Ani masuk ke kelas XI-IA.2, dan Aku sendiri masuk ke kelas
XI-IA.1. Tapi hubunganku dengan sahabatku tetap saja seperti dulu. Aku sangat
salut sama mereka, meskipun kita tidak satu kelas, mereka masih ingat sama aku.
Saat
berada di kelas XI, aku bersama sahabatku ikut eksta kulikuler PRAMUKA, dari
kegiatan PRAMUKA tersebut, aku mulai memiliki banyak sahabat, kamidari kegiatan
PRAMUKA tersebut, aku mulai memiliki banyak sahabat, kami sering bermain
bersama, makan bareng, pergi bareng, semuanya serba bareng. Saat aku bersama
mereka, aku mulai kasmaran dengan salah satu temanku, namanya itu Adin.
Dia itu manis, berbadan tinggi agak kurus. Yang lebih aku suka itu saat
dia lagi memimpin jalannya PRAMUKA, dia adalah seorang PRADANA di kegiatan ini.
Kalau lagi pakai baju PRAMUKA, dia kelihatan tambah keren.
Saat
liburan sekolah, Adin mengadakan kegiatan PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu), kira-kira
diikuti oleh 12 anak. Mereka adalah Aku, Nilla, Ani, Fitrah, Ridwan, Aidah,
Elwin, Amir, Basofi, Hilman, Hanum, dan Adin. Tujuan kita yaitu pergi ke
Pegunungan di daerah Puspo. Saat itulah nama genk “RING OF ADVENTURE”
terbentuk.
Kita
berkumpul di taman dekat rumahnya Adin, saat itu baru kita naik mobil yang
telah kami sewa. Di jalan, kita bernyanyi dan berfoto-foto bersama.
Pemandangannya begitu indah di daerah Puspo. Kira-kira jam 11.00 kita sampai di
tempat tujuan. Kami segera mencari tempat untuk membangun tenda, karena
penasaraan dengan tempat di sekitar tenda kami, Aidah mengajak yang lainnya
untuk berjalan-jalan.
“Teman-teman, disini sungguh indah yahh?, aku ingin
berkeliling tempat ini. Habis sejuk banget udara disini, pemandangannya juga
indah.”. Kata Aidah
“Iya, aku juga penasaran tempat ini, tak pernah aku
melihat pemandangan bak surga firdaus ini.” Sahut Fitra
“Iya, ayo kita berkeliling tempat ini.” Kata Amir
dengan penuh semangat
“Ayooooooooooooo.” Serentak semua menjawab
Kami semua berangkat bersama, mengarungi sungai yang
deras, sambil foto-foto bersama tiba-tiba Ani berteriak ketakutan.
“Aaaaaaaa.. Toloooonnggg.” Teriak Ani
Kami semua terkejut
“Ada apa Ani?” Tanya Adin
“Aku melihat ular disana, aku takut.” Jawab Ani
“Sudah tidak apa-apa, tapi kamu baik-baik saja kan?”
Tanya ku sambil memluk Ani
“Iya tidak apa-apa kog.” Jawab Ani
Sore
setelah insiden itu, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke tenda. Tiba-tiba
“Kriiiuuuukkkk” Perutku berbunyi
“Hahahahahaha, kamu lapar yah?” Tanya Hilman sambil
tertawa
“Hehehehehe, iya. Aku lapar sekali” Jawabku sambil
malu-malu.
“Untung aku tadi membawa persediaan makanan untuk
kita semua, ayo kita mulai memasak” Ujar Hilman.
Basofi mulai membuat
api unggun dan menyalakannya, kami mulai memasak makanannya dan setelah
semuanya sudah matang, baru kami mulai menyantap makanannya. Saat hari mulai
petang, kami mengisi moment itu untuk melihat sunset di depan tenda.
“Lihat mega mendung itu, bagaikan awan yang akan
menyelimuti tubuh angkasa ini, sungguh indahnya alam semesta ini.” Kata Fitrah.
“Iya, indah sekali.” Jawab Ridwan sambil menatap
angkasa.
“Lihat, mataharinya sudah mulai terbenam.” Sahut
Nilla.
“Iya, mataharinya seperti memiliki kaki yang
perlahan berjalan pergi ke balik bukit itu.”Jawab Elwin.
“Kita seharusnya bersyukur kepada Tuhan, karena
telah menciptakan alam semesta ini. Begitu indah” Kata Adin.
Malam
hari, Adin membacakan puisi yang berjudul “SAHABAT” yang dia buat sendiri. Adin
mulai membacanya. Kami semua mulai menutup mata dan meresapi satu per satu kata-kata dari puisi
itu. Suasana di tenda mendadak hening, tak terasa tiba-tiba mataku meneteskan
air mata. Saat itu lah aku mulai membuka mataku, ternyata semua temanku juga
menangis.
Aku merasa terharu
memiliki sahabat seperti mereka, aku sangat menyayangi mereka sama halnya
dengan aku menyayangi diriku sendiri. Orang yang selama ini dinilai buruk oleh pikiran kita, ternyata tak seperti itu.
Mereka malah baik, dan baiknya itu melebihi dari apa yang aku bayangkan.
Kebaikan mereka kepadaku tak ternilai harganya. Kata-kata “RING OF ADVENTURE”
selamanya akan selalu melekat di hatiku
PERSAHABATAN,
CITA-CITA, IMPIAN DAN CINTA
RAHASIA HATI
TAK AKAN PERNAH MATI
THANK YOU MY
BESTFRIEND